Heboh, Ilmuwan NASA Disebut Telah Menemukan Dunia Paralel

Banyak sekali misteri di dunia ini yang belum terpecahkan sampai saat ini, dan jika harus menyebut salah satunya, dunia paralel adalah salah satu misteri terbesar di dunia. Misteri mengenai keberadaan dunia paralel ini memang membingungkan para ilmuwan sekaligus membuat imajinasi penggila hal-hal fiksi ilmiah menggila. Tetapi nampaknya, misteri mengenai dunia paralel ini akan mulai sedikit terkuak karena disebut-sebut ilmuwan NASA telah menemukan keberadaan dunia paralel ini.

Graham Carter

Penemuan dunia paralel oleh ilmuwan NASA ini bahkan telah dimuat dalam tabloid ilmiah online New Scientist. Dunia paralel tersebut memiliki aliran waktu yang berbeda dengan dunia manusia karena dunia paralel itu memiliki aliran waktu yang berjalan mundur ke belakang. 

Dugaan kuat mengenai adanya dunia paralel ini merupakan hasil dari temuan antena Transien Impulsif Antartika atau ANITA yang merupakan sebuah eksperimen dari kumpulan para ilmuwan dengan pendanaan dari NASA. Peralatan canggih yang digunakan tersebut berupa berbagai antena radio yang menempel pada balon helium yang kemudian balon tersebut akan melayang di ketinggian 37.000 meter di atas Antartika. 

Pada ketinggian tersebut, skenarionya adalah antena bisa menangkap berbagai gelombang atau partikel berenergi tinggi atau neutrino. Partikel tersebut tidak menyebabkan gangguan pada manusia tetapi ketika partikel-partikel tersebut menabrak atom maka akan muncul partikel sekunder yang kemudian bisa dideteksi dari mana asalnya. Biasanya neutrino masuk dari luar angkasa dan menabrak materi yang ada di lapisan es Antartika.

Hanya saja, ANITA mendeteksi neutrino ini bukan dari luar angkasa melainkan dari salah satu sudut Bumi dan hal itu belum bisa dijelaskan oleh para ilmuwan. Salah satu ilmuwan yang terlibat, Peter Gorham menyatakan banyak berita online tak bertanggung jawab dan mengada-ada mengenai penemuan ini. 

Singkatnya, penemuan fenomena misterius ini belum tentu merupakan bukti adanya dunia paralel karena menurut para ilmuwan yang terlibat belum ada bukti kuat yang mendukung hal tersebut.