Mengenal Elang Hitam, Drone Militer Canggih Pertama Indonesia

Pesawat tanpa awak yang sering disebut dengan "drone" kini sudah mulai banyak digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari industri kreatif, kesehatan, keamanan, hingga militer. Jika di Indonesia penggunaan drone ini lebih banyak di sektor industri kreatif, maka hal tersebut nampaknya akan segera berubah. Indonesia kini sudah memiliki drone militer dengan kemampuan canggih.

Drone militer pertama Indonesia ini dibuat oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI), dan diberi nama Elang Hitam. Pesawat Udara Nirawak bertipe Medium Altitude Long Endurance - yang selanjutnya disebut PUNA MALE - ini mampu terbang non-stop lebih dari 24 jam. 

Drone militer ini merupakan hasil dari kerjasama antara beberapa pihak seperti BPPT, Kementrian Pertahanan dan TNI AU, ITB, PTDI, PT LEN Persero serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional yang tergabung dalam Konsorsium Pesawat Terbang Tanpa Awak. Sementara nama Elang Hitam diberikan oleh Menteri Riset dan Teknologi Bambang PS Brodjonegoro.

PUNA MALE Elang Hitam ini dikembangkan sebagai dukungan kemandirian alat utama sistem pertahanan negeri serta mendukung kegiatan intelijen, pengawasan, pengintaian dan penargetan. Sebagai pesawat intelijen, Elang Hitam juga dipersenjatai dengan rudal serta memiliki kemampuan jelajah yang mumpuni hingga pada ketinggian 23.000 kaki.

Selain itu Elang Hitam juga sangat mendukung untuk digunakan sebagai pesawat pengintai dan pemantau wilayah NKRI dari ancaman yang mungkin terjadi terutama di wilayah-wilayah perbatasan yang rawan dengan aktifitas terorisme, penyelundupan, pembajakan, hingga pencurian sumber daya alam.

Dengan daya jelajah yang tinggi dan mampu berkomunikasi hingga jarak 250 km, kemampuan terbang non-stop lebih dari 24 jam, pesawat ini akan cocok digunakan di wilayah Indonesia yang berpulau-pulau. Selain itu dengan dimensi panjang mencapai 8,3 m dan bentang sayap 16 m ini juga berukuran sedang sebagai pesawat pengintai. Selain itu pesawat ini mampu membawa beban mencapai 300 kg.