Thursday, May 2, 2019

Ngeri! Ular Langka ini Punya Tiga Mata yang Berfungsi Normal

Disamping menjadi salah satu spesies reptil yang ditakuti, pada saat yang bersamaan ular menjadi hewan yang selalu menarik untuk diamati. Beberapa spesies ular bahkan tak jarang dijadikan hewan peliharaan karena corak di sisiknya yang unik. Wilayah Indonesia memang memiliki berbagai jenis ular yang beragam, tersebar di berbagai wilayah. Namun untuk kelengkapan spesies ular, Australia mungkin menjadi salah satu wilayah yang memiliki keunikan tersendiri.


Seperti baru-baru ini, seekor ular yang cukup aneh ditemukan di Australi, tepatnya di wilayah Darwin, Northern Territory. Seorang penjaga hutan di wilayah tersebut menemukan seekor ular unik, sekaligus aneh dan cukup menyeramkan. Pasalnya, tampilan ular ini sangat berbeda dari ular-ular kebanyakan yang tersebar di wilayah itu.

Ular aneh ini termasuk ke dalam keluarga ular piton karpet, yang dalam kasus-kasus tertentu panjang tubuhnya bisa tumbuh mencapai 4 meter. Sementara pada piton karpet aneh yang ditemukan di semak-semak pinggir jalan oleh penjaga hutan tersebut, keanehan bukan tampak pada ukuran tubuhnya, melainkan pada organ tubuhnya yang sangat langka.

Ular piton karpet yang masih remaja dan memiliki panjang sekitar 40 cm ini memiliki tiga buah mata!

Dan anehnya, tiga buah mata tersebut diyakini oleh para peneliti memiliki fungsi, atau berfungsi dengan baik. Dua mata terletak di tempatnya, sementara satu mata lagi terletak di tengah-tengah, antara kedua mata normalnya. Penemuan tersebut cukup membuat heboh dan oleh Northern Territory Parks and Wildlife, penemuan tersebut diposting pada akun Facebook mereka.

Sayangnya, ular aneh tersebut telah mati seminggu yang lalu. Ular tersebut kemudian diserahkan ke Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation untuk penelitian lebih lanjut. Dan dari penelitian yang dilakukan, ular tersebut memiliki rongga mata tambahan pada tengkoraknya. Dan yang lebih mengagumkan, mata ketiga tersebut juga berfungsi secara normal!

Untuk sementara, kesimpulan yang didapatkan dari penelitian tentang ular bermata tiga tersebut adalah bahwa ular tersebut mengalami kelainan pada tahap embrio, karena hampir mustahil untuk mendapatkan mata ketiga karena pengaruh lingkungan. Untuk saat ini penelitian untuk ular ini masih dilanjutkan.

No comments:

Post a Comment