Wednesday, May 29, 2019

Ilmuwan Klaim Berhasil Ciptakan Alat Untuk Bernafas di Mars

Hidup di planet luar Bumi menjadi tantangan terbesar umat manusia saat ini. Dengan kondisi Bumi yang bisa dibilang sudah semakin sesak dengan populasi manusia (dan sampah), salah satu cara yang digagas oleh para ilmuwan adalah tinggal di planet luar bumi. Langkah untuk hal ini bahkan sudah dilakukan dengan mendirikan semacam wilayah di luar angkasa bernama Asgard. Memang untuk saat ini baru mengumpulkan orang-orang yang bersedia tinggal di wilayah tersebut.

Foto permukaan Mars yang diambil robot Opportunity milik NASA
Sementara para ilmuwan semakin rajin menjelajahi setiap sudut galaksi mencari planet yang bisa ditinggali. Beberapa planet masuk dalam kandidat planet tempat tinggal manusia selanjutnya, dengan berbagai ukuran dan jarak. Tetapi disamping pencarian tersebut, mata para ilmuwan seolah tak pernah lepas dari planet tetangga bumi, yaitu planet merah yang terkenal, Mars.

Penelitian tentang Mars seringkali dilakukan, entah itu meneliti kondisi geografis hingga kondisi udaranya apakah akan cocok dengan manusia. Terutama kaitannya dengan bagaimana manusia akan bernafas karena tidak adanya oksigen di planet tersebut sementara manusia sangat bergantung dengan oksigen. Tetapi nampaknya masalah tersebut sebentar lagi akan terpecahkan.

Ilmuwan dari Caltech mengklaim telah berhasil menciptakan alat untuk memodifikasi oksigen yang nantinya akan bisa digunakan untuk hidup di luar angkasa. Keberhasilan penciptaan alat ini bahkan telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications. Secara singkatnya, alat ini mampu mengekstrak oksigen dari karbondioksida. Selain itu alat tersebut juga bisa digunakan untuk mengurangi efek rumah kaca yang terjadi di bumi saat ini.

Pimpinan proyek tersebut, Konstantinos P. Giapis menyebutkan bahwa mereka sempat pesimis dengan proyek tersebut. ''Pada saat itu kami berpikir mustahil untuk menggabungkan dua atom oksigen dari molekul CO2 bersama-sama karena CO2 adalah molekul linier. Kita harus menekuk molekul itu agar bisa berfungsi, '' kata Profesor Konstantinos dikutip dari laman IFLScience.

Tetapi meskipun begitu, alat ini masih separuh dari keberhasilan karena ternyata alat ini memiliki kelemahan. Kelemahan alat ini adalah setiap 100 molekul karbondioksida hanya bisa menghasilkan 2 molekul oksigen, artinya alat ini hanya bisa menghasilkan oksigen sangat terbatas. Ke depannya, alat ini akan lebih dikembangkan sehingga bukan tidak mungkin nantinya alat ini bisa mencapai kesempurnaan dan bisa digunakan manusia untuk bisa tinggal di Mars.


1 comment:

  1. JADIKAN AGEN KAMI MENJADI FAVORIT ANDA ,
    AYOO BERGABUNG BERSAMA RIBUAN MEMBER KAMI YANG LAINNYA
    HANYA DI HTTP :// WWW.ARENA-DOMINO.COM
    BONUS ROLLINGAN TERBESAR 0,3 % SETIAP MINGGUNYA .

    ReplyDelete